Monday, January 20, 2014

SUARA DARI SEJADAH




Ya, aku memang mahal harganya
Namun, siapa sangka kau mampu
Sulaman halusku menarik hatimu
Kali pertama kita bertemu, hidupku bercahaya
Khidmatku bermula

Alangkah,

Indah harapan dari rupa
Mulanya memang bahagia,
Aku peneman di saat kau berduka
Rakan karib di bawah cahaya rembulan

Malangya hari hari itu sudah berlalu pergi
Bukan aku tidak suka dilipat cermat
Dsimpan kemas bersama yang lain
Dalam almari putih itu,  di tingkat yang paling luhur
Bukan aku tidak suka,
 
Tapi aku lebih suka, saat aku diguna guna
Saat dahi mu bertempel di badanku,
Saat air matamu gugur di mukaku,
Justeru saat itu, aku lebih bahagia

Malangnya hari hari itu sudah berlalu pergi
Bukan aku tidak suka dijaga dimanja
Disidai di amapaian yang utuh
Di bawah mentari siang , menghabisi riwayat sang kuman
Bukan aku tidak suka,
 
Tapi aku lebih suka tatkala hanya kita berdua
Di sepertiga malam yang sunyi
Saat kau lantunkan doa doa, buat umat sejagat
Saat kau merintih dengan suaramu yang mendatar
Aku lebih suka bahkan rindu saat itu

Malangnya hari hari itu sudah berlalu pergi
Bukan aku tidak suka dijaga rapi
Di setiap hujung tahun, dibasuh mandi
Dengan sebuku sabun yang harum tidak terperi
Lalu dibentang di hadapan sekelian tetamu
Hanya bila ada majlis tertentu buat tunjuk megah
Bukan aku tidak suka,
 

Tapi aku lebih suka kedua tapak kakimu menginjakku
Kedua belah tanganmu bertongkat menerkam tubuhku
Aku lebih suka diperlaku begitu
Juga saat dihiburkan dengan bacaanmu yang tartil
Menggigil suaramu menyebut nama Tuhanmu


Malangnya hari hari itu sudah berlalu pergi

Kini aku dipersetankan

Bilakah lagi kau mahu gunakan aku ?

Atau harus ku tunggu tamatnya riwayatmu ?

2 comments:

Amen Naqib said...

nice entri, singgah dan follow sini japp.... jemput singgah blog ana sekali,in sya Allah ada manfaat.. :)

Inspector Saahab said...

in sha Allah