Akhi
Di saat kau
baca sabda perihal mu’min itu
Di saat itu juga hati ini melompat kegirangan
Kerana aku tahu cintaku sebelum ini berbalas
Cukup sekadar tahu aku sudah yakin
Bukankah tidak sempurna iman seorang mu’min
Andai tidak mencintai saudaranya?
Cukup sekadar itu
Di saat itu juga hati ini melompat kegirangan
Kerana aku tahu cintaku sebelum ini berbalas
Cukup sekadar tahu aku sudah yakin
Bukankah tidak sempurna iman seorang mu’min
Andai tidak mencintai saudaranya?
Cukup sekadar itu
Sejak detik
itu aku dengar detak jantung kita senada
Sejak detik itu aku dengar nafas kita seirama
Bila ketemu indah nan bahagia
Belum sempat kata terucap, terukir senyuman
Belum sempat tangan berjabat kita jatuh dalam pelukan
Sejak detik itu aku dengar nafas kita seirama
Bila ketemu indah nan bahagia
Belum sempat kata terucap, terukir senyuman
Belum sempat tangan berjabat kita jatuh dalam pelukan
Wajahmu
yang memancar ketenangan mengingatkan daku akan Tuhan
Kata-katamu mengingatkan daku akan ajal
Bicaramu menambah ilmu di dada
Teguranmu mematikan ego daku yang buta
Kata-katamu mengingatkan daku akan ajal
Bicaramu menambah ilmu di dada
Teguranmu mematikan ego daku yang buta
Tapi Akhi
Saat di
sisimu aku menyaksikan kemungkaran
Saat di sisimu aku terpandang kemaksiatan
Berdampingan denganmu menampakkan kealpaan
Berdampingan denganmu menampakkan kekurangan
Saat di sisimu aku terpandang kemaksiatan
Berdampingan denganmu menampakkan kealpaan
Berdampingan denganmu menampakkan kekurangan
Dan aku
yakin akhi sayang
Yang ku lihat, yang aku saksikan
Kemungkaran dan kemaksiatan
Kealpaan dan kekurangan
Pantulan dari diriku yang hina
Bukankah seorang mu’min cerminan sesama?
Yang ku lihat, yang aku saksikan
Kemungkaran dan kemaksiatan
Kealpaan dan kekurangan
Pantulan dari diriku yang hina
Bukankah seorang mu’min cerminan sesama?
Lalu Akhi
Biar aku
pergi sekejap
Membawa diri dalam gelap malam
Aku juga ingin jadi sepertimu
Mampu menjulang ke langit memetik kasih
Membawa diri dalam gelap malam
Aku juga ingin jadi sepertimu
Mampu menjulang ke langit memetik kasih
Nanti rindu
satukan kita
Biar malam datangkan daku dalam mimpimu
Biar bayu petang meniupkan doaku ke telinga
Moga kau terus bermunajat dan menyebar cinta
Jangan diucap selamat tinggal
Kelak akan ketemu, tidak di sini moga di sana
Biar malam datangkan daku dalam mimpimu
Biar bayu petang meniupkan doaku ke telinga
Moga kau terus bermunajat dan menyebar cinta
Jangan diucap selamat tinggal
Kelak akan ketemu, tidak di sini moga di sana
-------
Si Kidal
5 comments:
Semat ah gambar. Seriyes.
...
...
Sajak pon semat gak. Eheh.
sajak ke cenggini ? haha
dalam dekapan ukhwah kan ni?
Izzati : tak kot. tapi adelah unsur dia kat sini :3
touched =')
Post a Comment