Sewaktu Ismail kecil dan ibunya hanya
berdua dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang
tandus, Hajar pergi mencari air pulang
pergi dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Kita sama tahu
kisah ini. Cuma ada beberapa hal yang
menarik kita simak:
Pertama: Kenapa Hajar harus mencari air?
Bukankan Hajar sendiri yang mengatakan kepada suaminya (Ibrahim a.s) bahwa
kalau memang ini perintah Allah, maka pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan
kami. Kalau dia yakin bahwa Allah
tidak mungkin menyia-nyiakan mereka, kenapa tidak Hajar tunggu sampai
keyakinannya itu terwujud? Kenapa harus mencari air?
Jawabannya adalah bahawa janji Allah
itu harus dijemput dengan ikhtiar. Dengan action. Dengan usaha. Perjuangan
Hajar mencari air bukan bentuk keraguannya terhadap Allah bahwa Allah akan
menyia-nyiakan mereka. Sama sekali tidak. Tapi ikhtiar Hajar adalah untuk
menjemput janji Allah. Untuk mencari sebab Allah menurunkan pertolongannya.
Janji Allah bukan disikapi dengan sekedar menunggu sambil berdoa tapi sifar
usaha.
Kedua: Kenapa harus berlari lari sampai 7
kali. Bukankah bukit Shawa dan Marwa itu kelihatan saja? Bagi yang pernah melaksanakan ibadah
haji atau umrah, tentu tahu bahwa bukit Shawa dan bukit Marwa itu tidak lah
jauh. Dari bukit Shafa kita bisa melihat
dengan jelas bukit Marwa begitu pula
sebaliknya. Artinya kalau di bukit Shafa tidak ada air lalu di bukit Marwa juga
tidak ada air ya itu berarti pasti di keduanya tidak ada air. Kenapa harus
terus dicari sampai 7 kali ?
Ini pelajaran lain yang penting bagi
kita, bahwa ikhtiar menjemput janji Allah yang sudah kita yakini akan datang
itu ternyata dengan sebuah ikhtiar yang dilakukan dengan mengerahkan segenap
kemampuan dan seluruh potensi. Usaha keras yang
tidak mengenal kata menyerah, bosan, tidak ada mood apatah lagi putus
asa.
Ketika sampai kali ke 3, 4 atau ke 5
Hajar mendaki bukit Shafa-Marwa, sama
sekali tidak berkurang keyakinan Hajar akan ucapannya kepada suaminya dulu :
Kalau benar ini perintah Allah maka
Allah tidak akan menyia-nyiakan kami..
Subhanallah!
Saudaraku,
Mampukah keyakinan kita kepada Allah
SWT makin hari makin mekar tatkala kita diuji sebagaimana mekarnya keyakinan
Hajar ini ? Keyakinan yang tidak pernah padam dan berkurang. Kata-kata yang
telah beliau ungkapkan berkenaan perancangan Allah itu, telah tertanam kuat di
sudut paling dalam dalam hati sanubarinya sehingga tidak mampu digugat oleh
sebarang was-was. Hebatnya keyakinan seorang wanita. Apabila dia yakin dan
tekad, maka tidak ada lagi ruang untuk kembali, sebaliknya mara terus menanti
janji Allah tertunai.
Buku : Wanita Yang Diabadikan Dalm al-Qur'an