Sunday, March 17, 2013

PANGGILAN PULANG






Kelibat dan keringat
Yang bersahabat dengan badan di jalan Tuhan
Memenuhi landskap perjuangan
Tujuh petala langit didukung
Namun berat lagi amanah kesaksian


Bait-bait kata yang meresap ke laut dalam
Menghembus bara agar kembali membakar
Menari-nari di gegendangan
Dua tangan diangkat, lalu berbaris-baris lafaz doa
Terhambur keluar, Ya Tuhan permudahkan daku untuk mengamalkan

Menjejak ke bumi, lagaknya laksamana
Pembuluh darahnya, tiada lain yang mengisi
Melainkan darah-darah jihad
Hingga masa berdiri di bumi Tuhan sampai di titik kerehatan

Agar benar janjiNya
Justeru benar sekali
Setiap yang bernyawa, pasti merasai apa itu kematian
Usah bicara segagah mana, usah kata sekokoh mana
Tidak lambat mahupun cepat walau sesaat

Panggilan untuknya sudah sampai
Khidmat, sudah berakhir
Agar bisa jadi peringatan, buat yang masih diberi penangguhan
Cari hujah dan alasan ke mana destinasi antara dua

Lama, lama benar sudah dikhabarkan
Dalam kitab pedoman itu
Ada bait-bait kata berceraka
Ditanyakan pada mereka, “Berapa lamakah kamu di dunia?”
“Sehari atau setengah hari” yang mengintai di balik tirai siksa menduga
Tidak. “Kamu tinggal sebentar sahaja di dunia”
 
Sebentar. Aku fahami bahasa sebentar
Sambil meyakini akan ada detik untuk dipanggil pulang
Soalnya apakah sebentar itu sekedar penantian?
Mahu pergi sebagai apa?
Bertalu-talu diaju, menusuk masuk jauh ke sana
Yang termuntah keluar, kesenyepan
 
Apakah kita yang masih bernafas menyangka
Tempoh waktu yang panjang ini bererti keimanan?
Sekali kali tidak.
Dari debu ke debu jua
Maka bersiap siaga lah kita
Ajukan,
“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman,
untuk secara khusyu’ mengingati Allah?”

No comments: