Hari ini
aku belajar banyak perkara dari al akh. Seperti kebiasannya aku tersentuh
dengan sentuhan mereka. Bertubi tubi. Namun entah bila, entah berapa ribu kali
perlu hati ini disentuh untuk bangun dari lamunan semalam.
Lalu aku
ambil masa dan merenung ke dalam diri.
Bila pula
aku hendak menyentuh mereka di luar sana? Kerana sentuhan itu telah terlalu
acap kali menyentuhku, kapan pula sentuhanku yang bakal jadi coretan entah
siapa nanti. Kapankah.
Biarlah aku
dengan soalan retorik ini.
Biarlah
hari ini buat sekelian kalinya aku tanmatkan coretan sentuhan al akh ini untuk
kalian turut sama menyelami sentuhan dan kesannya itu. Moga ia menyentuh hati
kalian yang paling dalam, lalu menghasilkan amal. Lalu kebaikan kebaikan itu
mengalir antara aku, kalian dan al akh itu. Moga Allah redha, itulah
pengharapan yang paling tinggi.
Kata Hassan
al Banna,
Kurang lebih
seperti ini;
“Hendaklah
kalian jadi seperti pokok, apabila orang membaling kalian dengan batu, maka
kalian membalas dengan menggugurkan buah”
Cukup
indah, dalam dan membekas.
Pokok itu
disakiti, lalu apa yang dia dapati untuk manfaat dirinya? Tiada apa-apa
Begitulah kita
justeru harus jadi.
Tambah lagi
dalam risalah beliau yang lain, kurang lebih,
“Kita
sayang kepada umat ini. Kita sanggupkan berkorban lebih daripada apa yang kita
ada untuk umat ini. Kita tidak mengharapkan apa-apa balasan walaupun ucapan
terima kasih, kita Cuma mengharapkan pahala dari Allah s.w.t”
Cukup memaku
jiwa kata-katanya. Cukup memaku jiwa para duat, lebih lebih lagi buat al akh yang cuba
menggagahkan diri atas jalan ini. Yang mencuba. Begitulah al akh yang satu ini.
Dan di hari
yang nan indah itu, di suatu libur, sewaktu perjalanan pulang dari bertandan ke
sebidang tanah milik Tuhan, kerana menghidupkan sunnah ziarah, kerana cinta
yang dahagakan pertemuan, seorang al akh mengajari akh yang lain,
“Kalau kita
tengok pokok rambutan tadi, sangat
cantik ah. Tak tahu nak cakap macam mana. Tapi rambutan itu bagi hasil kepada
pemilik dia. Even semut pun dapat manfaat dari pokok tu”
Lalu masing-masing
merenung ke dalam diri.
Terlalu banyak
pengajaran yang dapat diambil dari pokok nan sebatang. Sememang seorang akh
pernah menyantuni sidang pembaca dalam bukunya, tulisnya, kurang lebih,
“Mu’min itu
seperti sebatang pokok. Ia tumbuh subur, tiba masa ia menghasilkan buah yang
ranup untuk mereka yang di sekitarnya, dan itulah buah iman. Dikongsi iman itu,
di ambil cinta dari langit dan ditebar ke seluruh penduduk bumi”
Mengambil cinta
dari langit.
Buah iman.
Berbisa!
Menyentuh!
Menyentuh!
Tidak hairanlah,
Pak Hassan juga pernah berkata,
“Hendaklah
kalian tidak tergesa tergesa untuk memetik buah sebelum masak”
Kerana akan
tiba mu’min itu akan menggugurkan buahnya, untuk kebaikan yang lain, untuk
kesejahteraan yang lain. Hendaknya kita ini kontribusi! Yang itu yang dapat aku
simpulkan. Jadi lah seperti sebatang pokok. Belajarlah dari pohon rambutan
tadi, hatta makhluk seperti semut pun mendapat manfaat.
Kekadang aku
beragumentasi,
“Gi mana
kalau pokok itu mandul? Tidak ada buah, hingga kesudahannya?”
Tapi aku
sendiri menjawab,
“Paling
koman, pokok tu bagi juga oksigen, serap karbon dioksida, itu cukup baik untuk
keseimbangan ekosistem”
Lho!
Al akh kali
ini mengajari kita tentang tarbiyah dari sebatang pokok. Yang aku bisa rumuskan
dalam sepatah kata, yang cukup mudah untuk diungkapkan tapi payah untuk
dibuktikan dalam amal;
Contribute!
Terima kasih
akhi!
Teruskan menyentuh
kami!
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang
yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang yang kafir, tetapi
berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas
sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka ( yang
diungkapkan ) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka ( yang diungkapkan ) dalam
Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu
semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir ( dengan kekuatan orang-orang mukmin ).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang
besar.
Al fath :29
1 comment:
Gambar [dari timeline]
Post a Comment