TAK KE MANA KITA NI

“Jom puasa esok”

“Err, aku ada plan la. Lagipun makanan banyak kat dapur tu. Sape nak habiskan?”

“Oh . Minggu hadapan ok?”

“Entah la, minggu depan macam ada lunch dengan budak kelas”

--------

“Jom infak kat Gaza, duit elaun kita macam lebih je kan”

“Aku nk simpan la, nanti nak guna kat oversea nanti kan”

“Ala bukan selalu pun kan. Time ni nak tolong dorang”

“Tak ley doh, lagipun aku plan nak tukar phone next month”

“Oh, takpela”

“Eh jom tengok wayang, cerita baru, best der”

“Ticket?”

“Aku treat kau, ok?”

“Eh boleh plak kau keluar duit”

----------

“Jom turun solat jemaah”

“Kau turun dulu, aku nak siapkan Bio ni. Sikit je lagi”

“Oh, aku tunggu kau kat bawah ek”

“Err aku solat kat bilik jela, lagipun perut aku macam nak buat hal je satgi”

 “Ala dekat surau ada trandas kot”

“Jauh la, nantikan pape jadi”

“Kau nak dinner kat mana?”

“Tempat biasa, aku tunggu kat pak gad ok”

“Turun makan boleh plak”

----------

“Kau turun usrah malam ni”

“Macam tak. Ada kerja ah”

“Bio lagi ek?”

“Agak ah”

“Dota midnight nanti jalan tak?”

“Eh tu wajib”

----------

 “Kau dah tilawah dan tadabur hari ni?”

“Ala satgi kot, cerita ni sikit lagi nak habes”

“Hmmm bila nak habes tu?”

“Adela sejam lebih lagi”

----------

Nampak tak permainan di situ ?

Siapa yang bermain dengan siapa sebenarnya?

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk golongan orang-orang yang jahil".

Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat pentunjuk."

Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.

(Al Baqarah 67-71)

Tidak diceritakan kisah Bani Israel ini dalam al Quran melainkan supaya kita yang membaca ini mengambil pelajaran. Ironinya, sikit sekali daripada kita yang mempelajarinya.

Hakikatnya, ia berlaku, dan berlaku.

Allahu.

Alasan-alasan tu, tak bawak kita ke mana kawan.
Jom !